Perkenalkan, aku pemilik rindu yang gersang. Dan kau pasti pemilik hati yang dingin, bukan? Sudah sejauh ini, aku tau mengapa rindu ini ingin sekali menuju hatimu.
Maaf bila tiba-tiba aku datang, dan mengganggu tidurmu. Aku hanya ingin memastikan, apa rindu itu telah sampai ketempatmu?
Rindu itu telah berjalan begitu jauh, hanya untuk sebuah kemungkinan; apa dia akan mendapat sambutan, atau dia hanya akan kembali menjadi angan-angan.
Kau tahu, rindu itu teramat senang, dia bilang “dia akan mengais cerita dalam perjalanan” Ya, semoga saja, sesampainya disini kau ingin mendengarkan.
Kau tidak mempersilahkan aku masuk?
Sepertinya tak ada sambutan, dan rindu pasti telah pulang menjadi angan-angan. Serupa gelandangan yang mengharap uluran tangan, namun tidak diperdulikan.
Baik, aku permisi. Semoga saja rindu masih berada dipersimpangan jalan. Terima kasih, karena telah mendengarkan.